Rabu, 14 Desember 2016

Ilustrasi Cerita [Beru Si Beruang Kecil]


Daripada dibuang sayang, lebih baik dipublikasikan. Ilustrasi Cerita untuk  anak gratis, dengan judul yaitu Beru Si Beruang Kecil.
Selamat Membaca...



Disebuah hutan, hiduplah seekor beruang kecil bernama Beru yang amat lucu dan baik hati, tak heran ia mempunyai banyak sekali teman.

Namun sebuah kejadian menimpanya. Ia jatuh dari pohon yang mengakibatkan tulang kakinya patah.

Akibat kejadian itu Beru harus berjalan terpincang-pincang dan satu persatu temannya meningalkannya karena merasa jijik dengan kakinya.

Hal itulah yang membuat Beru merasa dikucilkan. Beru sedih, kesehariannya hanya dihabiskan dengan merenung.


Ketika beru merenung, ia teringat akan nasihat almarhum ibunya yang mengatakan apapun yang terjadi padamu, kamu harus tetap kuat dan tegar. Jangan mudah putus asa, yakinlah kamu bisa. Meskipun dunia membencimu.

Seulas senyum mengembang di bibir kecil Beru. Lukisan indah yang dibuat membuatnya puas. Ya, melukis adalah bakat terpendam Beru. Dan ia sangat menyukainya.

Hingga suatu hari, Beru berfikir daripada menyimpan lukisannya lebih baik ia memanfaatkan bakatnya. Ia memutuskan untuk menjual lukisannya di pasar raya hutan tempat tinggalnya.


Pada hari pertama, Beru menjajakan lukisannya pada Pak Huha si burung hantu. Belum selesai bicara, Pak Huha langsung menyela perkaataan Beru dengan kata-kata kasar dan menyuruhnya untuk pergi dengan alasan jika ia disana tidak ada pelanggan yang akan datang.

Toko demi toko Beru datangi, dan hasilnya pun sama-sama menolaknya. Tanpa disadari, air mata Beru menetes. Beru memilih untuk pulang, langkah kecilnya diiringi dengan tangisan keputusasaan.

Sampai di rumah, paman Bobi si beruang dewasa menghampiri si Beru dan menenangkannya dengan penuh kasih sayang. Ia menawarkan untuk menjual lukisannya sendiri tanpa perlu menjual ke pasar dengan syarat Beru harus berjanji untuk terus tersenyum. Beru mengangguk dan merasa senang.

Setelah persiapan beres, Beru dan paman Bobi membuka toko kecilnya. Hasilnya menyenangkan, banyak pelanggan yang mendatangi toko Beru. Tak jarang juga membeli lukisannya. Beru merasa sangat senang.

Kini, lukisan Beru banyak diminati bahkan hingga keluar hutan. Semenjak itu Beru menjadi pelukis yang terkenal. Teman-teman Beru merasa bersalah jika selama ini meninggalkan Beru. Mereka meminta maaf, begitu pula pak Huha yang merasa menyesal. Akhirnya semua kembali seperti semula. Beru merasa sangat senang.

Sekian... Terimakasih

CeritaAnnisa Amalia, Sumber : Klik
Ilustrator : Wisnu Randi Saputra

0 komentar:

Posting Komentar