Daripada dibuang sayang, lebih baik dipublikasikan. Ilustrasi Cerita untuk anak gratis, dengan judul yaitu Beru Si Beruang Kecil.
Selamat Membaca...
Disebuah hutan, hiduplah seekor beruang kecil bernama Beru
yang amat lucu dan baik hati, tak heran ia mempunyai banyak sekali teman.
Namun
sebuah kejadian menimpanya. Ia jatuh dari pohon yang mengakibatkan tulang kakinya
patah.
Akibat kejadian itu Beru harus berjalan terpincang-pincang
dan satu persatu temannya meningalkannya karena merasa jijik dengan kakinya.
Hal itulah yang membuat Beru merasa dikucilkan. Beru sedih,
kesehariannya hanya dihabiskan dengan merenung.
Ketika beru merenung, ia teringat akan nasihat almarhum
ibunya yang mengatakan apapun yang terjadi padamu, kamu harus tetap kuat dan
tegar. Jangan mudah putus asa, yakinlah kamu bisa. Meskipun dunia membencimu.
Seulas senyum mengembang di bibir kecil Beru. Lukisan indah
yang dibuat membuatnya puas. Ya, melukis adalah bakat terpendam Beru. Dan ia
sangat menyukainya.
Hingga suatu hari, Beru berfikir daripada menyimpan
lukisannya lebih baik ia memanfaatkan bakatnya. Ia memutuskan untuk menjual
lukisannya di pasar raya hutan tempat tinggalnya.
Pada hari pertama, Beru menjajakan lukisannya pada Pak Huha
si burung hantu. Belum selesai bicara, Pak Huha langsung menyela perkaataan
Beru dengan kata-kata kasar dan menyuruhnya untuk pergi dengan alasan jika ia
disana tidak ada pelanggan yang akan datang.
Toko demi toko Beru datangi, dan hasilnya pun sama-sama
menolaknya. Tanpa disadari, air mata Beru menetes. Beru memilih untuk pulang,
langkah kecilnya diiringi dengan tangisan keputusasaan.
Sampai di rumah, paman Bobi si beruang dewasa menghampiri si
Beru dan menenangkannya dengan penuh kasih sayang. Ia menawarkan untuk menjual
lukisannya sendiri tanpa perlu menjual ke pasar dengan syarat Beru harus
berjanji untuk terus tersenyum. Beru mengangguk dan merasa senang.
Setelah persiapan beres, Beru dan paman Bobi membuka toko
kecilnya. Hasilnya menyenangkan, banyak pelanggan yang mendatangi toko Beru.
Tak jarang juga membeli lukisannya. Beru merasa sangat senang.
Kini, lukisan Beru banyak diminati bahkan hingga keluar
hutan. Semenjak itu Beru menjadi pelukis yang terkenal. Teman-teman Beru merasa
bersalah jika selama ini meninggalkan Beru. Mereka meminta maaf, begitu pula pak
Huha yang merasa menyesal. Akhirnya semua kembali seperti semula. Beru merasa
sangat senang.
Sekian... Terimakasih
Cerita : Annisa
Amalia, Sumber : Klik
Ilustrator : Wisnu Randi Saputra
0 komentar:
Posting Komentar